Halaman

Senin, 25 November 2013

VISI MISI MTSN 1 MODEL MEDAN

VISI: MEWUJUDKAN INSAN CENDEKIA YANG BERTAKWA
MISI :
      1. Membentuk siswa menguasai, mengamalkan IMTAQ dan IPTEK dengan sistem  PAIKEM.
      2. Meningkatkan mutu lulusan yang berdaya saing.
      3. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan
      4. Menjalin kerja sama yang harmonis antar warga madrasahmasyarakat dan lembaga terkait dalam peningkatan mutu lulusan.
      5. Menciptakan madrasah berprestasi berskala regional dan nasional.
      6. Meningkatkan keterampilan siswa melalui kegiatan produktif dan ekstrakurikuler
     7. Mengembangkan perilaku hidup sehat dan bersih melalui program berwawasan lingkungan.
     8. Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran berkualitas secara berkesinambungan.


Minggu, 24 November 2013

PROFIL MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 MEDAN

MTsN 1 MEDAN

            MTsN 1 Medan berada di Jalan Pertahanan Patumbak Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, dengan    no telepon/fax: (061) 7864757.
            MTsN 1 Medan terletak di atas tanah seluas 14908 m² dan luas bangunan 2078 m². Adapun jumlah rombongan belajar (rombel) 28 kelas, yaitu    kelas 7 (10 kelas), kelas 8 (9 kelas), kelas 9 (9 kelas). Kelas reguler 22 kelas, kelas plus (6 kelas). Kelas reguler belajar sampai pukul 14.00 dengan kurikulum KTSP. Sedangkan, kelas plus, belajar sampai pukul 17.30 (full day school) dengan kurikulum KTSP dan kurikulum plus dengan mata pelajaran bilingual.
            Siswa berjumlah 910 orang, dengan kondisi ekonomi orang tua menengah ke bawah, terutama siswa yang bertempat tinggal di daerah Kabupaten Deli Serdang, kebanyakan orang tuanya petani.
Sedangkan jumlah tenaga pendidik PNS dan non-PNS, serta tenaga kependidikan PNS dan non-PNS berjumlah 89 orang. Tenaga kependidikan S2 berjumlah 10 orang, S1 berjumlah 70 orang, dan SMA/sederajat 9 orang.

            Berbicara mengenai fasilitas madrasah terdapat 28 kelas, 1 ruang kepala, 1 ruang KTU, 1 ruang guru, ruang osis, ruang BK, ruang komite, ruang wali kelas plus, 5 ruang laboratorium (laboratorium komputer, laboratorium bahasa, laboratorium IPA Biologi, laboratorium Fisika/Elektronika, dan laboratorium keterampilan), 1 Mushalla Al-Abrar sekaligus sebagai laboratorium pendidikan keagamaan, perpustakaan Darul Ulum, dan banyak fasilitas lainnya seperti kantin (termasuk kantin cerdas), MCK, Green House, pondok ABADIKA, Ruang Ensiklopedi Al-Qur’an, taman madrasah, dan lapangan olahraga.

KOLEKSI PERPUSTAKAAN MTSN 1 MEDAN

DATA KOLEKSI PERPUSTAKAAN

  • CD                                                                   : 173 Keping 
  • Kaset                                                               : 521 Keping
  • Kamus Ilmu Pengetahuan                                  : 32 eks
  • Buku Bacaan dan Refrensi                                : 2712 judul eks                                                                                                                                 : 4261 eks
  • Buku Paket                                                       : 25.000 eks
  • Permainan                                                         : Catur (3 buah)                                                                                                                                   Scrabble (5 buah)
  • Koran                                                               : 3 Jenis (720 eks)
  • Majalah                                                            : 2 Jenis (400 eks)
  • Hasil Kerajinan Tangan Siswa : 70 unit
  • Hasil Karya Tulis, Waca, Dicatra                       : 400
  • Bait Al-Qur'an (Berisikan Maktabah Syamilah)  : Puluhan Ribu Judul 

FASILITAS DI MTsN 1 MEDAN

FASILITAS MADRASAH

  1. Lab MIPA (Biologi/Kimia)
  2. Lab. Bahasa
  3. Lab. Komputer
  4. PERPUSTAKAAN DARUL ULUM
  5. Sarana OR Multiguna
  6. Sanggar UKS
  7. Pojok jujur
  8. OPL Corner
  9. Ruang Guru
  10. Ruang Kepala
  11. Ruang Pegawai
  12. Ruang BK
  13. Kantin Cerdas : 3 Buah
  14. Ruang OSIS/Komite
  15. Green House (Lahan Praktek)
  16. Sanggar Seni Pondok Bambu
  17. Lapangan Upacara Yang Luas
  18. MCK
  19. Lab. Ketrampilan Agama (Musholla AL-Abror)
  20. Lab. Ketrampilan
  21. Lab. Fisika/Elektronik
  22. Pentas Al-Fairuz (2009)
  23. Pondok ABADIKA (Arena Baca diruang Terbuka)
  24. Klinik Mata PElajaran dan Al-qur'an

Sabtu, 23 November 2013

PERPUSTAKAAN DARUL ULUM



IKON GERAKAN MEMBACA DI MTSN 1 MEDAN
 
Pendahuluan
            Perpustakaan adalah jantung sebuah lembaga pendidikan. Keberadaan perpustakaan tidak dapat dilepaskan dari lembaga pendidikan tersebut. Pengelolaan perpustakaan yang baik akan sangat membantu peningkatan kualitas lembaga pendidikan. Karenanya, idealnya fungsi sebuah perpustakaan bukan hanya sebagai tempat menyimpan buku, lalu buku itu lama kelamaan kotor berdebu karena tidak disentuh orang. Sebagai sebuah jantung, perpustakaan memompakan ”darah” ke segenap lingkungan lembaga pendidikan tersebut, sehingga lembaga pendidikan terasa hidup. Perpustakaan sejatinya harus mampu memberi semangat pengembangan minat membaca dan menulis serta peningkatan ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, keberadaan perpustakaan di sebuah lembaga pendidikan mutlak harus mampu mengembangkan semangat dan gerakan ilmiah bagi lingkungan pendidikan itu sendiri, juga bagi masyarakatnya.
            Dalam Islam, sebenarnya hal ini merupakan bagian ajaran Islam yang sangat esensial. Perintah pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad Saw. adalah ”iqra`”, yaitu perintah membaca, bukan shalat atau ibadah-ibadah lainnya. Ini artinya, Islam sejak awal kehadirannya sudah sangat menggalakkan semangat pengembangan ilmu pengetahuan. Ini tentu sebuah semangat yang revolusioner. Pada masa itu, bangsa Arab bukanlah bangsa yang memiliki tradisi literasi dan tidak diperhitungkan dalam percaturan dunia. Mereka hanya dikenal sebagai bangsa yang pandai berdagang, piawai dalam menggubah syair dan memiliki daya hapal yang kuat. Selain dari itu tidak ada yang dapat dibanggakan pada mereka. Namun Islam mengangkat mereka menjadi bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Mereka mampu menjadi bangsa yang disegani internasional ketika itu dan memiliki tradisi ilmu pengetahuan yang luar biasa tingginya. Gerakan diskusi, penerjemahan karya-karya asing, penulisan karya-karya baru dalam berbagai bidang, bukan hanya bidang agama, melainkan juga ilmu pengetahuan lain secara umum, merupakan fenomena menarik yang muncul pada abad-abad pertengahan. Tahun 831 M, Khalifah al-Ma’mun mendirikan Bait al-Hikmah, sebuah lembaga pendidikan, penelitian dan penerjemahan karya-karya asing. Dukungan penguasa terhadap pengembangan institusi ilmiah seperti Bait al-Hikmah ini menjadikan dunia Islam Dinasti Bani Abbas sebagai pusat peradaban umat manusia terpenting dalam sejarah abad pertengahan. Barat (Eropa) sendiri ketika itu belum apa-apa dan tenggelam dalam abad kegelapan.
            Berangkat dari fungsi perpustakaan, dasar ajaran Islam dan sejarah umat Islam abad pertengahan yang berhasil mengembangkan fungsi perpustakaan sebagai jantung peradaban manusia, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Medan berupaya mengembangkan perpustakaan madrasah dan menjadikannya sebagai ikon bagi gerakan membaca tidak hanya bagi kalangan siswa dan guru MTsN 1 Medan, tetapi juga bagi kalangan luar yang ingin mengakses koleksi literatur di perpustakaan tersebut. Darul Ulum, nama perpustakaan tersebut, selama ini telah berperan dalam misi tersebut dan menoreh prestasi yang membanggakan, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
            Tulisan ini berupaya memaparkan tentang Perpustakaan Darul Ulum MTsN 1 Medan dan peranannya dalam pengembangan minat baca di kalangan siswa dan guru. Secara sistematis, tulisan ini berisi tentang  sejarah dan perkembangan   MTsN 1 Medan, profil madrasah, sejarah dan perkembangan Perpustakaan Darul Ulum, mengubah wajah perpustakaan, perpustakaan Darul Ulum sebagai wahana rekreasi dan re-kreasi, kegiatan dan pelayanan menarik di perpustakaan Darul Ulum, program unggulan perpustakaan, pengunjung perpustakaa, prestasi yang diperoleh, apresiasi Baperasda Sumut, peluang dan tantangan pengembangan perpustakaan, serta penutup.

Sejarah dan Perkembangan MTsN Medan
            MTsN 1 Medan memiliki sejarah panjang. MTsN 1 Medan pada mulanya merupakan satu-satunya madrasah tsanawiyah negeri di kota Medan. Gedung sekolah MTsN Medan ketika itu menumpang kepada Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Medan di Jalan Pancing No. 7A. Pada tahun 1984 dibangunlah gedung MTsN di Jalan Pertahanan Patumbak. Pada awalnya terdapat 9 ruang kelas di Patumbak. Sementara itu, gedung di Jalan Pancing masih tetap beroperasi. Dengan demikian, MTsN memiliki dua gedung. 
Tahun 1990 dibangun gedung MTsN Medan di Jalan Peratun dan siswa yang berada di lokasi Jalan Pancing pindah ke Jalan Peratun. Sejalan dengan perubahan kebijakan pendidikan, PGAN  dihapus dan berubah menjadi MAN 2 Medan. Pada tahun 1996 MTsN Medan dipisah menjadi dua, yaitu lokasi Patumbak menjadi  MTsN 1 Medan dan lokasi di Jalan Peratun menjadi MTsN 2 Medan. Guru-gurunya diberikan pilihan, mengajar di Patumbak atau di  Jalan Peratun. Biasanya, guru memilih dengan mempertimbangkan kedekatan tempat tinggal mereka dengan sekolah.

Profil Madrasah
            MTsN 1 Medan berada di Jalan Pertahanan Patumbak Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, dengan    no telepon/fax: (061) 7864757.
            MTsN 1 Medan terletak di atas tanah seluas 14908 m² dan luas bangunan 2078 m². Adapun jumlah rombongan belajar (rombel) 28 kelas, yaitu kelas 7 (10 kelas), kelas 8 (9 kelas), kelas 9 (9 kelas). Kelas reguler 22 kelas, kelas plus (6 kelas). Kelas reguler belajar sampai pukul 14.00 dengan kurikulum KTSP. Sedangkan, kelas plus, belajar sampai pukul 17.30 (full day school) dengan kurikulum KTSP dan kurikulum plus dan ada mata pelajaran bilingual.
            Siswa berjumlah 910 orang, dengan kondisi ekonomi orang tua menengah ke bawah, terutama siswa yang bertempat tinggal di daerah Kabupaten Deli Serdang, kebanyakan orang tuanya petani.
Sedangkan jumlah tenaga pendidik PNS dan non-PNS, serta tenaga kependidikan PNS dan non-PNS berjumlah 89 orang. Tenaga kependidikan S2 berjumlah 10 orang, S1 berjumlah 70 orang, dan SMA/sederajat 9 orang.
            Berbicara mengenai fasilitas madrasah terdapat 28 kelas, 1 ruang kepala, 1 ruang KTU, 1 ruang guru, 5 ruang laboratorium (laboratorium komputer, laboratorium bahasa, laboratorium IPA Biologi, laboratorium Fisika/Elektronika, dan laboratorium keterampilan), 1 Mushalla Al-Abrar sekaligus sebagai laboratorium pendidikan keagamaan, perpustakaan Darul Ulum, dan banyak fasilitas lainnya seperti kantin (termasuk kantin cerdas), MCK, Green House, pondok ABADIKA, Ruang Ensiklopedi Al-Qur’an, taman madrasah, dan lapangan olahraga.

Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Darul Ulum
Berbicara tentang perpustakaan, pada tahun 1984 sampai dengan 1987, belum ada perpustakaan, yang ada adalah lemari dan rak-rak penyimpan buku. Pada tahun 1988 sampai dengan 1994 sudah ada ruang perpustakaan dengan ukuran 8 x 8 tetapi belum melaksanakan pelayanan yang baik layaknya perpustakaan.
Pada tahun 1994 sampai dengan 2005, perpustakaan sudah menjalankan manajemen perpustakaan. Pada tahun 2006, perpustakaan dipindahkan ke lokasi yang lebih luas dengan ukuran 8 x 24 atas bantuan Gubernur Sumatera Utara. Tahun 2007 perpustakaan ini diberi nama Darul Ulum yang artinya rumah berbagi ilmu pengetahuan. Perpustakaan Darul Ulum menjadi sumber belajar dengan sumber ilmu pengetahuan. Manajemen perpustakaan sudah berjalan sebagaimana mestinya.

Mengubah Wajah Perpustakaan
            Perpustakaan selalu dicap dengan suasana keseriusan, kebekuan, tumpukan-tumpukan buku, wajah-wajah petugas yang dingin dan sulit tersenyum. Pemustaka datang dengan dahi berlipat-lipat karena bayangan setumpuk beban tugas yang berat, dan PR yang harus menyertakan referensi. Kami mencoba image atau citra perpustakaan menjadi wahana baca yang gaul dan cerah.
Perpustakaan yang dulu dicat putih, ada lemari dan rak berjajar dan ada meja/bangku tempat membaca. Sejak tahun 2007, dinding tembok dicat warna-warni yang cerah ceria. Lokasi dibagi beberapa area dan ditata dengan apik, sehingga membuat pemustaka dan orang-orang yang datang membaca menjadi kerasan di perpustakaan.
  • Ada area diskusi dicat pink agar lebih semangat, aktif, dan bersahabat.
  • Area baca lesehan yang dicat biru mengesankan ketenangan dan dan kenyamanan dan dilengkapi meja-meja pendek dan bantal-bantal kecil.
  • Area internet yang dicat oranye memberikan kesan ceria, penuh energi, dan kebangkitan
  • Area baca duduk di kursi dicat hijau. Efek warna hijau memberikan suasana teduh, santai, dan menyejukkan.
  • Area rak buku dicat kuning menggambarkan kesan kemewahan yang ceria yang membuat senang ketika memilih buku.
  • Area audio visual dicat ungu dan hijau yang memberi kesan hangat dan teduh.
  • Ada area administrasi, ruang sirkulasi,  ruang proses pemilahan buku, gudang, dan toilet.

Perpustakaan Darul Ulum Sebagai Wahana Rekreasi dan Re-kreasi
Perpustakaan sebagai wahana rekreasi memanjakan pemustaka, memberikan musik-musik instrumental dan lagu-lagu ringan  ketika sedang membaca seperti memperdengarkan lagu-lagu penggugah semangat di waktu pagi dan musik-musik yang dapat menenangkan hati di siang hari. Perpustakaan juga menyediakan permainan-permainan edukatif, contohnya, permainan Bahasa Inggeris, Scrabble, permainan catur. Kadangkala diadakan acara ‘nonton bareng’ bagi pemenang Reading Award, dengan membeli DVD-DVD tentang motivasi dan pendidikan. Jadi, dengan adanya fasilitas rekreasi ini, para pemustaka menjadi nyaman di dalamnya dan rindu untuk datang lagi.
Perpustakaan juga bisa berfungsi sebagai wahana re-kreasi. Kumpulan berbagai kreasi (seperti karya daur ulang dan kerajinan tangan), tulisan (seperti artikel,makalah, sinopsis) dan hasil lomba para siswa dikumpulkan, dikemas dengan dengan menarik, dan dijadikan koleksi perpustakaan. Karya dan kreasi siswa itu diletakkan di suatu tempat yang khusus dan dipamerkan. Tulisan-tulisan dan karya diletakkan di rak pajangan, sedangkan hasil-hasil lomba seperti poster dipajang di dinding perpustakaan. Siswa dapat melihat pajangan tersebut dan mengkreasikan ulang kembali karya dan tulisan tersebut.

Kegiatan dan Pelayanan Menarik di Perpustakaan Darul Ulum
            Untuk semakin mendekatkan diri pemustaka kepada perpustakaan, maka dibuatlah beberapa kegiatan yang menarik, seperti mengadakan lomba. Diharapkan peserta perlombaan akan mempelajari hal-ihwal mengenai perpustakaan. Ada pepatah mengatakan, “tak kenal maka tak sayang”. Bila mereka sering melihat dan mengikuti lomba, tentunya dapat diharapkan mereka bisa semakin mengenal dan menjadi sayang kepada perpustakaan. Lomba yang diadakan seperti mendongeng/bercerita, pidato, baca puisi, meresensi buku, debat, dan lain-lain. Pemenangnya akan diberi hadiah-hadiah kecil. Kegiatan lomba tersebut disesuaikan dengan kalender pendidikan madrasah, seperti Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN), dan hari-hari non-efektif Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yaitu setelah selesai ujian semester tepatnya sebelum pembagian rapor.
Di perpustakaan juga disediakan pelayanan menarik, seperti layanan internet dengan wi-fi gratis, juga tersedia public printer agar siswa yang sudah mengunduh materi-materi di internet dapat mencetaknya.  

Program Unggulan Perpustakaan
            Prestasi-prestasi di atas tidak terlepas dari kerja keras semua pihak di MTsN 1 Medan dalam mengembangkan Perpustakaan Darul Ulum dan menciptakan terobosan-terobosan melalui program-program unggulan. Semua ini dilakukan untuk menciptakan Perpustakaan Darul Ulum sebagai ikon bagi gerakan membaca warga MTsN 1 Medan. Sejalan dengan visinya menjadi perpustakaan sekolah terbaik untuk sumber belajar dalam meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan takwa, program unggulan yang dikembangkan di Perpustakaan Darul Ulum antara lain adalah:
1.     Abadika (Arena Baca di Ruang Terbuka)
Ini adalah salah tempat di ruang terbuka (di halaman perpustakaan) yang didesain sedemikian rupa untuk menjadi tempat membaca siswa. Ada dua buah Abadika MTsN 1 Medan. Abadika merupakan ruang terbuka berbentuk semacam pendopo; satu berukuran 3x4 meter dan satu lagi berukuran 3x3 meter. Di ruang ini siswa dapat membaca buku dengan nyaman dan santai serta mendiskusikan hasil bacaan mereka. Di ruang terbuka ini juga disediakan koleksi bacaan bagi siswa.
2.     Dicatra (Dinding Bicara, Dibaca, Diterapkan)
Di tempat-tempat strategis di MTsN 1 Medan ada tulisan-tulisan inspiratif. Di sini juga dituliskan visi misi madrasah dan tulisan-tulisan lain seperti “Harkat dan Martabat Manusia”, ”Pentingnya Ilmu” dan tujuan Pendidikan Nasional. Di dinding ini juga disosialisasikan tentang program-program madrasah dan semboyan-semboyan yang menginspirasi.  Guru memberdayakan ini sebagai sumber belajar dengan cara menyuruh siswa menuliskannya, menjadikannya PR, selanjutnya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat penilaian afektif guru. Dengan demikian siswa dapat mengembangkan kreasi dan kemampuan bahasa tulis mereka berdasarkan insiprasi dari Dicatra ini. Hasil dari karya tulis siswa ini pun kemudian diletakkan diperpustakaan.
3.     Rekor Baca
Ini adalah salah satu cara  memancing minat baca siswa dengan cara  mengisi kertas kecil (dalam bentuk bulatan) dengan menuliskan nama dan buku yang dibacanya setiap kali siswa selesai membaca satu judul buku yang dipinjam dari perpustakaan. Kertas bulatan kecil ini akan ditempelkan pada tempat yang menarik sampai penuh membentuk sebuah gambar, misalnya gambar buaya, cangkir, salak. Siswa-siswa yang bisa menempelkan kertas kecil sebanyak-banyaknya (yang artinya banyak membaca) sampai membentuk sebuah gambar tersebut, maka mereka akan mendapatkan Reading Award.
4.   Musding (Kamus Dinding) adalah tulisan, gambar, rumus, teori, yang didesain seperti kamus sederhana yang ditempelkan di Musding dan diletakkan di tempat yang strategis. Musding ini dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar.
5.     Pustaka Mini MGMP. Pustaka ini berada di ruang guru  dan menjadi sumber belajar guru pada saat guru mengadakan kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Buku-buku yang tersedia di sini biasanya tentang pendidikan dan peraturan perundang-undangan.
6.    Kantin Cerdas. Kantin yang menyediakan buku-buku selain menjajakan aneka makanan dan minuman. Kantin Cerdas ini dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar pada saat siswa menikmati makanan dan minuman pada jam istirahat. Di Kantin Cerdas ini juga dilakukan promosi perpustakaan dan buku-buku terbaru yang layak dibaca siswa.
7.   Jam Waca (Jam Wajib Baca). Ini adalah program madrasah untuk meningkatkan dan membiasakan membaca. Program ini berlangsung satu kali dalam satu minggu (1 jam pelajaran), setiap hari Sabtu pukul 7.30-8.10 WIB. Setiap kali Jam Waca, siswa akan membaca buku yang telah ditentukan. Selanjutnya siswa akan menuliskan resume dari apa yang dibacanya di buku tulis khusus. Siswa yang cepat dapat menyelesaikan bacaannya (satu judul buku) tersebut akan mendapat Reading Award dari madrasah.
8.     Pelatihan Guru tentang kiat-kiat membaca cepat dan membaca cerdas  melalui kegiatan MGMP dengan memanggil nara sumber yang mumpuni di bidangnya.
9.  Pihak madrasah juga berusaha meningkatkan minat menulis guru. Bagaimana pun, membaca tidak dapat dilepaskan dari kegiatan menulis. Hasil bacaan perlu direproduksi dengan menuliskannya dalam bentuk karya-karya tulis guru. Untuk itu, madrasah juga mengadakan latihan kepenulisan untuk guru-guru dengan mengundang pembicara penulis produktif dari kalangan perguruan tinggi.
10.  Ruang Ensiklopedi Al-Qur’an. Sejak Januari 2013 pihak madrasah juga menyediakan satu ruang di madrasah yang disebut Ruang Ensiklopedi Al-Quran. Di dalam ruang tersebut ada perpustakaan digital, yaitu Maktabah Syâmilah yang memuat ribuan judul koleksi buku-buku berbahasa Arab dari berbagai disiplin keilmuan, seperti Tafsir, Hadis, Fiqh, Tasauf, Sejarah Islam, Teologi dan Pendidikan. Di dalam ruang tersebut juga terdapat buku tafsir Al-Qur’an, terjemah Al-Qur’an, dan ilmu-ilmu pendukung Al-Qur’an seperti Buku Iqra’, Juz ‘Amma, Tajwid, Index Al-Qur’an, Ushul Fiqh, dan Mujma’ Mufahras.
Semua kegiatan dan program di atas dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan misi Perpustakaan Darul Ulum yang berusaha menyediakan informasi dan layanan yang cepat dan tepat, menyediakan bahan pustaka yang membantu siswa dan guru dalam fokus belajar, menjadikan perpustakaan sebagai jantung pendidikan dan meningkatkan minat dan budaya baca warga madrasah.

Pengunjung Perpustakaan Bukan Hanya Warga MTsN 1 Medan
            Dalam kenyataannya di lapangan Perpustakaan Darul Ulum bukan hanya dikunjungi oleh warga madrasah. Banyak pelajar lain seperti MAN 3 Medan, MIN Maimun, yang memanfaatkan Perpustakaan Darul Ulum sebagai sumber informasi. Ada juga mahasiswa yang memanfaatkan Ruang Ensiklopedi Al-Qur’an untuk mengambil bahan dari Maktabah Syamilah sebagai pustaka digital. Bahkan tidak jarang pula orang tua yang memanfaatkan waktunya sambil menunggu anaknya dengan membaca koleksi yang tersedia di Perpustakaan Darul Ulum. 

Prestasi Yang Diperoleh
Dalam perkembangannya, Perpustakaan Darul Ulum telah menorehkan prestasi, baik di tingkat lokal Sumatera Utara maupun nasional. Di antaranya adalah Juara I Lomba Perpustakaan tingkat SLTP Negeri se-Sumatera Utara 17 Juni 2008, Juara I Lomba Perpustakaan tingkat SLTP Negeri se-Sumatera Utara 24 September 2010, Juara III Penilaian Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama tingkat Nasional tahun 2010. Selain itu, salah seorang pustakawan Darul Ulum, Vita Wahyuni, S. Pd., juga pernah terpilih menjadi Pengelola Perpustakaan Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Tahun 2009. Baperasda Sumut sering mengundang siswa untuk mengikuti lomba dalam rangka HUT Perpustakaan maupun HUT RI seperti lomba baca puisi, pidato, mendongeng/bercerita, karaoke, MTsN 1 Medan selalu menjadi juara 1 ataupun 2 dan pernah menjadi juara umum pada salah satu kegiatan lomba.

Apresiasi Baperasda (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah) Sumut
Baperasda Sumut memberikan apresiasi kepada Perpustakaan MTsN 1 Medan Darul Ulum atas semangat yang dibangun warga madrasah dalam memajukan perpustakaannya dan ikon perpustakaan ”Gerakan Minat Baca” antara lain, pelayanan LTPS (Layanan Terpadu Perpustakaan Sekolah), dengan menitipkan aneka judul buku berjumlah lebih kurang 400 judul dengan sistem sirkulasi per tiga bulan (artinya setiap tiga bulan, judul-judul lama diambil kembali dan diganti dengan judul-judul yang baru).
Selain LTPS, ada hibah dari Baperasda Sumut berbentuk buku-buku, kursi 6 buah, 1 meja, dan 1 rak buku. Disamping itu, Baperasda Sumut melakukan pelatihan khusus Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) tentang pengelolaan perpustakaan bagi pegawai perpustakaan dan diikuti juga oleh kepala madrasah, wakil kepala, serta beberapa guru dan siswa. Apabila ada kegiatan pelatihan-pelatihan oleh Baperasda Sumut, MTsN 1 Medan tidak pernah luput dari undangan.

Prospek Pengembangan Perpustakaan (Peluang dan Tantangan)
            Perpustakaan Darul Ulum telah melakukan fungsinya dalam meningkatkan minat baca warga MTsN 1 Medan. Dalam pengembangan ke depan, pimpinan dan warga MTsN 1 Medan berusaha mengembangkan perpustakaan dengan memperluas areal perpustakaan, penambahan koleksi buku dan pengadaan pustaka digital. Namun bersamaan dengan itu, madrasah mengalami tantangan dalam mewujudkan prospek ini berupa kesulitan pengumpulan dana. Karena pandangan masyarakat pada umumnya dan orang tua siswa pada khususnya bahwa madrasah tidak perlu dibantu lagi karena sudah madrasah telah mendapatkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), padahal peruntukan dana BOS itu sudah ada ketentuan-ketentuannya. Dana  yang bisa diambil untuk perpustakaan hanya penambahan koleksi buku, tidak bisa untuk perluasan gedung.      Namun, madrasah tetap menganggap tantangan sebagai peluang dengan kemandiriannya berupaya setahap demi setahap mewujudkan prospek ini.

Penutup
            Demikianlah paparan tentang Perpustakaan Darul Ulum MTsN 1 Medan. Semua yang telah dicapai tentu merupakan prestasi bersama yang perlu dipertahankan. Sementara kekurangan-kekurangan yang mungkin ada dalam manajemen perpustakaan secara bertahap akan dicoba dibenahi. Tentu saja tidak ada pelayanan yang sempurna dari perpustakaan Darul Ulum. Hanya saja, dengan segenap potensi dan kekuatan yang ada, pihak madrasah berusaha memperkecil ketidaksempurnaan itu dengan memberikan pelayanan terbaik bagi warga MTsN 1 Medan. Sesuai dengan visi Perpustakaan Darul Ulum, MTsN 1 Medan ingin mengembangkan perpustakaan ini sebagai ikon bagi gerakan membaca bagi warga MTsN 1 Medan.
            Ada pelajaran berharga yang dapat dipetik dalam mengembangkan perpustakaan yaitu kebahagiaan warga madrasah mewujudkan pesan cerdas Ilahiyah pada perintah pertama ayat Al-Qur’an yaitu membaca. Buku-buku yang semula yang bertumpuk dan berdebu kini oleh warga madrasah dibaca. Perpustakaan yang dulu seperti gudang buku, kini menjadi wahana rekreasi yang menyenangkan.